Salah satu kelas pertandingan yang paling ditunggu dalam Kejuaraan Berkuda Aswayuddha Jateng 2 yang baru saja tuntas digelar di Arena Indoor MPS Equestrian Semarang adalah Kelas SJ 95-105 Cm yang merupakan kelas dengan lompatan tertinggi di kejuaraan tersebut. Selain menjadi kelas dengan lompatan tertinggi, kelas tersebut juga digelar dalam sistem artikel Jump Off dengan disain rintangan yang cukup menantang dan sangat teknikal.
Pertandingan paling bergengsi tersebut akhirnya dimenangi oleh wakil Nirwana Stable Edi Sutarto. Edi sendiri merupakan Rider dan juga Pelatih berkuda di Nirwana Stable yang saat ini mulai dikenal sebagai Juri Dressage di kancah olahraga berkuda nasional. Selain ikut bertanding dan berhasil menjadi juara di Kelas SJ 95-105 Cm Open, Edi pun sempat bertugas sebagai Juri Dressage di Kejuaraan Berkuda Aswayuddha Jateng 2 tersebut.

Uniknya pada pertandingan Show Jumping hari pertama (Sabtu, 3/2) Edi yang turun dikelas SJ 90-100 Cm Open pun sempat gagal menyelesaikan lomba akibat melewatkan satu rintangan terakhir yang membuatnya tereliminasi. Namun kegagalan di hari pertama pertandingan pun akhirnya berhasil disempurnakan Edi dengan menjadi yang terbaik dikelas pertandingan paling bergengsi tersebut.
Pada pertandingan hari kedua, Edi yang turun berpasangan dengan kuda La Wilma milik Sisca Yolanda (salah satu member Nirwana Stable) berhasil menjadi satu-satunya peserta yang meraih hasil Clear Round dengan catatan waktu75,18 detik yang secara otomatis langsung naik podium pertama tanpa harus melewati babak Jump Off, sementara tempat kedua diduduki oleh wakil Equidreams Horse Stalls, Rizal Alwi Alfians disusul oleh Ardiyanto Wiryawan (Prameswari Equestrian) di peringkat ke 3.

“Senang juga bisa menang setelah di pertandingan hari pertama sempat nyasar, dan dihari kedua ini cukup puas bisa meraih hasil Clear Round meskipun dengan course rintangan yang cukup sulit. Kuncinya ya meningkatkan fokus saja saat pertandingan karena terus terang di pertandingan hari pertama dengan course lebih mudah jadi kurang fokus yang mengakibatkan Saya lupa rintangan.” Tutur Edi Sutarto.
Ketika ditanyakan tentang kegiatan penjurian khususnya di pertandingan Dressage yang kini digelutinya, Edi pun menyampaikan rasa senangnya bisa mendapatkan kesempatan untuk terus belajar dibidang penjurian Dressage tersebut. Setelah mencoba menjadi Juri di beberapa kejuaraan berkuda tingkat lokal, Edi pun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menjadi Juri di kejuaraan berkuda level nasional yakni Aragon Kavaleri (Arkav) Cup 2024 yang digelar pada Januari lalu.

“Saat ini untuk tenaga Juri Dressage kan masih kurang terutama untuk event-event di daerah, mudah-mudahan dengan kehadiran Saya di bidang penjurian Dressage kedepannya masalah-masalah kebutuhan tenaga Juri khususnya di wilayah Jawa Tengah bisa teratasi disamping tentu Saya juga siap untuk membantu di event-event tingkat nasional.” Lanjut Edi Sutarto.
Untuk tahapan awal, Edi pun fokus dibidang penjurian Dressage kelas dasar seperti Walk Trot yang memiliki tingkat kesulitan tersendiri mengingat yang bertanding dikelas tersebut biasanya adalah Rider anak-anak dan para pendatang baru. Meskipun berangkat dari profesinya sebagai Rider dan Pelatih berkuda, namun Edi pun menyampaikan komitmennya untuk memberikan penilaian yang fair dan profesional meskipun itu terhadap Rider yang merupakan anak didiknya sendiri.

“Harapan Saya kedepannya semoga bisa lebih sering hadir di pertandingan-pertandingan tingkat nasional dan terus belajar untuk bisa menjadi Juri dikelas yang lebih tinggi lagi. Jadi selain mendalami teknik penjurian yang pasti Saya juga akan mempelajari gerakan-gerakan dikelas-kelas Dresage yang lebih tinggi lagi agar bisa memberikan penilaian yang lebih akurat lagi.” Tutup Edi Sutarto yang juga berharap akan mendapatkan kesempatan untuk meraih Level FEI bila segala sesuatunya memungkinkan.
Semangat terus, karena tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini.