Bila Kita membayangkan satu sosok ini, pastilah yang tergambar adalah tentang Atlet berkuda yang identik dengan speed class, maklum saja, gaya berkudanya memang termasuk beringas apalagi bila dikaitkan dengan kecepatan waktu saat pertandingan, tentu tak ada keraguan di dalam dirinya untuk memacu kudanya secepat-cepatnya. Dan Dia adalah Sapta Nugraha, Atlet berkuda sekaligus punggawa KHI (Kuda Hebat Indonesia) Equestrian Jogjakarta.
Sapta Nugraha sebenar Atlet berkuda baru yang terjun di kancah olahraga berkuda nasional. Tercatat baru beberapa kali yang bersangkutan turun di kejuaraan-kejuaraan berkuda. Mengawali petualangan karir berkudanya di Kejuaraan Berkuda Surabaya Jumping Masters beberapa waktu lalu, Sapta Nugraha pun mulai unjuk prestasi dengan meraih podium di Kejuaraan Berkuda The Jakarta Masters di kelas SJ 70 Cm Young Horse yang digelar dengan sistem speed class.
Pada Kejuaraan Equestrian Piala Walikota Surabaya 2022 yang merupakan kali ke 4 Dirinya ikut bertanding, Sapta Nugraha membuktikan progres kemajuannya dalam berkarir di bidang olahraga berkuda dengan meraih Juara Pertama kelas 90 Cm Open dan Juara Ke 3 kelas SJÂ 70 Cm Senior. Untuk seorang pemain baru, tentu pencapaian ini merupakan satu catatan prestasi besar yang patut diacungi jempol.
Di kelas SJ 90 Cm Open yang diselenggarakan dengan sistem speed class dan jump off, Sapta Nugraha harus bersaing dengan total 20 Peserta yang meramaikan kelas tersebut. Berpasangan dengan kuda Super Freeway, di babak pertama, Sapta Nugraha berhasil mengamankan langkah dengan catatan clear round yang membuatnya berhak masuk ke babak jump off bersama 5 peserta lainnya. Konsentrasi penuhnya saat tampil di babak jump off pun akhirnya membawa Dirinya sebagai pemuncak setelah kembali meraih hasil clear round dengan catatan waktu terbaik 37,61 detik.
Berlanjut ke kelas SJ 70 Cm Senior, Sapta Nugraha yang kali ini berpasangan dengan kuda Super Seven pun harus memutar otaknya untuk bersaing di kelas yang dihuni oleh 39 peserta dan digelar dengan sistem accumulator. Meskipun semua rintangan termasuk rintangan joker yang bernilai ganda mampu dilahapnya, namun sayang, Sapta Nugraha harus mengakui keunggulan lawannya dengan menempati peringkat ke 3 atau hanya berselisih sekitar 1,6 detik dari peraih gelar juara pertama.
“Kalau bicara hasil kejuaraan ini, terus terang Saya sangat puas, apalagi turun dikelas 90 Cm dengan sistem jump off merupakan pengalaman pertama Saya. Meskipun Pelatih Saya mengharuskan Saya untuk tidak menggunakan spur saat bertanding, Saya bersyukur bisa melalui pertandingan tersebut dengan gelar juara.” Ujar Sapta Nugraha.
Istimewanya lagi kuda Super Freeway yang berhasil membawa Sapta Nugraha meraih posisi tertinggi di kelas SJ 90 Cm Open tersebut sebenarnya kuda yang baru saja dibelinya pada sekitar 2 minggu sebelum kejuaraan. Walhasil dengan persiapan alakadarnya, dan dibawah instruksi Pelatih berkudanya (agung Riyanto), akhirnya diputuskan untuk mengikuti kejuaraan yang digelar di Kenpark Equestrian Complex Surabaya tersebut.
“Walau bagaimanapun saya sangat bangga memiliki Pelatih berkuda seperti Agung Riyanto yang melatih Saya dengan keras, dan Saya juga bersyukur selalu mendapatkan support juga dari Istri dalam menjalankan kegiatan berkuda Saya. Untuk kedepannya Saya dan Pelatih juga memiliki rencana untuk naik ke kelas yang lebih tinggi namun dengan memperhatikan progres Saya di kelas 90 Cm ini dulu dengan target di tahun depan nanti Saya sudah bisa bertanding di kelas 110 Cm.” Tandas Sapta Nugraha.
SEmentara itu Agung Riyanto sebagai Pelatih dari Sapta nugraha pun sempat mengungkapkan akan karakter anak didiknya tersebut, meskipun memiliki keberanian mental untuk memacu kuda seperti halnya dalam speed class, namun Agung Riyanto pun menekankan agar Sapta Nugraha dapat menguasai teknik-teknik berkuda agar dapat meraih hasil maksimal disetiap pertandingan.
“Secara progres memang sangat cepat ya, dalam kurang lebih 3 bulan berlatih bersama Saya, sekarang kemajuannya sudah sangat signifikan. Untuk mental tentu sudah sangat bagus tinggal kemampuan teknik-teknik berkudanya yang perlu kita asah lagi.” Jelas Agung Riyanto.
Sebagai gambaran kedepan, Agung Riyanto pun tampaknya tak memberi kemudahan bagi Sapta Nugraha untuk cepat-cepat naik kelas, bagi Agung sendiri, naik kelas itu hal yang mudah bila sudah mapan dan menguasai di kelas jumping yang lebih rendah. Dan untuk mendukung performa Atletnya, Agung pun akan mengusulkan bagi Sapta Nugraha untuk berlatih tanding dengan kuda Warm Blood yang kemampuannya lebih mumpuni.
