Kelas Jumping 140 Cm Open sebagai kelas tertinggi di Kejuaraan Berkuda The Jakarta Masters 2022 menjadi salah satu kelas yang paling ditunggu kehadirannya oleh para pecinta olahraga Equestrian yang hadir di Venue Berkuda Arthayasa Stable tempat pertandingan digelar. Maklum saja, itu dikarenakan para Atlet dan kuda-kuda yang turun dikelas ini biasanya adalah Mereka yang mengantongi predikat terbaik bahkan untuk level nasional.
Rider Equinara Horse Sport, Ferry Wahyu Hadiyanto kembali menjadi sorotan usai Dirinya memenangkan duel di kelas tertinggi yang di helat dalam 2 babak yakni babak kualifikasi dan babak final. Menariknya kemenangan Ferry tersebut diraihnya setelah yang bersangkutan sering absen di kejuaraan-kejuaraan berkuda pada musim kompetisi tahun 2022 ini. Di Kejuaraan Berkuda The jakarta Masters 2022 tersebut, Ferry dan Cascadella yang menjadi kuda pasangannya seolah kembali dengan performa yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
“Kita memang melakukan persiapan latihan cukup lama kurang lebih 3 bulan, dan itu sangat membantu Cascadella yang dengan usianya yang masih cukup muda (jalan 8 tahun) namun harus tanding di lompatan tinggi,”Ujar Ferry yang mengakui banyak mendapat masukan perihal pelatihan Cascadella saat mengikuti Longines Coaching Clinic yang diadakan berbarengan dengan Kejuaraan World Jumping Challenge beberapa waktu lalu di JIEP Pulomas Jakarta Timur.
Ketika dimintai komentarnya terhadap jalannya pertandingan di The jakarta Masters 2022 kemarin, Ferry pun menjelaskan bahwa rintangan-rintangan yang didisain sangat teknikal dan cukup menguras tenaga. Meskipun tidak terlalu memaksa Cascadella di babak final, namun Ferry juga menjelaskan bahwa kondisi Cascadella saat itu dalam kondisi yang sangat bagus dan bisa lebih tenang dari biasanya sehingga turut membantu Ferry menjadi lebih mudah dalam mengontrol Cascadella dalam melibas rintangan demi rintangan.
Pada pertandingan di Kelas Jumping 140 Cm Open tersebut, Ferry dan Cascadella sempat terdampar di posisi 4 babak kualifikasi yang digelar Sabtu (30/7). Barisan 3 besar pun ditempati rekan satu timnya Marco Wowilling, disusul Raymen Kaunang (Almor Stable), dan Rossad Natsir (Anantya Riding Club) dari total 10 peserta yang turut ambil bagian. Di pertandingan kualifikasi tersebut, Ferry dan Cascadella hanya mampu mencatatkan waktu terbaik 83,28 detik dengan tambahan 8 angka pinalti pasca menjatuhjan 2 rintangan.
Memasuki babak final (Minggu,31/7) yang hanya menyisakan 6 peserta, Ferry dan Cascadella yang tampil terakhir mendapatkan tepuk tangan dari para penonton usai menyelesaikan lomba dengan menjadi satu-satunya Rider yang meraih clear round. Tentu hasil tersebut pun otomatis mendapuknya menjadi yang terbaik di kelas lompatan tertinggi tersebut. Perebutan titel runer up pun berlangsung seru antara Marco Wowilling dan Raymen Kaunang yang harus menjalani babak jump off yang akhirnya dimenangkan Marco Wowilling.
“The Jakarta Masters kali ini sangat luar biasa ya dengan banyaknya jumlah peserta dan Rider-rider kelas lompatan tinggi juga hadir meskipun ada satu yang kurang yaitu Rider kelas atas Aragon Equestrian Horse yang absen. Namun dari keseluruhan peserta dan kuda-kuda yang bertanding menurut Saya sudah sangat jauh meningkat baik di kelas Dressage dan Jumping.” Lanjut Pria jebolan Remaja Kavaleri Club (RKC) yang legendaris tersebut.
Terakhir, sebagai Atlet yang memiliki spesifikasi level Asian Games ini, Ferry pun berpesan untuk para Atlet berkuda khususnya pendatang baru dan junior untuk selalu berlatih dan jangan cepat puas dengan hasil terbaik yang telah diraih. Ferry pun menganjurkan untuk tidak cepat naik ke kelas yang lebih tinggi dengan tujuan agar para Rider dapat berproses dan matang secara alami. Dengan demikian diharapkan agar para Rider-rider yang saat ini semakin banyak kelak akan menjadi Rider yang tangguh sebagai regenerasi para Atlet berkuda nasional di Indonesia.