Atlet muda DNV Equestrian, Nusrtdinov Zayan Fatih tak henti-hentinya menunjukkan kemajuan dalam meniti karir di kancah olahraga berkuda nasional. Setelah unjuk prestasi di kejuaraan berkuda tingkat nasional seperti Surabaya Jumping Master seri 1 dan 2 yang digelar beberapa bulan lalu, kali ini Dinov, sapaan akrabnya, kembali menuai soroton atas prestasinya pada Kejuaraan Berkuda Equestrian Solidarity Challenge (ESC) Series 2 yang digelar bersamaan dengan event FEI Longines Jumping World Challenge (JWC) di Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas Jakarta Timur pada tanggal 22 hingga 26 Juni 2022.
Pada kejuaraan tersebut, Dinov yang turun dengan beberapa kuda turut meramaikan persaingan baik di kategori Dressage (tunggang serasi) maupun kelas Show Jumping (lompat rintangan). Lebih spesialnya lagi, kali ini Dinov pun harus bersaing dengan para seniornya di olahraga berkuda. Tak hanya sekedar bersaing, Dinov pun membuat kejutan dengan mengungguli para seniornya tersebut.

“Prestasi Dinov pada kejuaraan ini sangat membanggakan kami sebagai orang tua, baik di kelas Dressage dan Jumping. Di kelas Dressage kali ini sangat berbeda dan menantang, karena terdapat juri asing FEI dressage judge level 3, yang benar-benar tidak kenal dengan seluruh peserta. Jadi penilaiannya sangat obyektif berdasarkan atas kualitas kuda dan ridernya.” Ujar Riyanti Kutty Nurinda yang merupakan Ibunda Dinov sekaligus Founder DNV Equestrian.
Wanita pengusaha yang biasa disapa Rinda ini juga memuji program FEI Longines Equestrian Coaching Clinic yang diselenggarakan di sela-sela perlombaan. Menurutnya, program tersebut memiliki dampak positif bagi para rider khususnya rider seusia Dinov tentang bagaimana membuat kuda lebih tenang dan bisa dikendalikan saat di arena perlombaan.
Dari kategori Dressage, di hari pertama kejuaraan (Rabu,22/6) Dinov mengoleksi 2 medali emas dari kelas Preliminary German Open dan Preliminary FEI U21 berpasangan dengan kuda Blue Diamond B. Tambahan 1 medali perak juga diraihnya di kelas Preliminary FEI U21 bersama kuda Calimba Do Sol. Sedangkan di hari kedua kejuaraan (Kamis,23/6), Dinov Kembali mengulang sukses mendapatkan 2 medali emas lagi yaitu bersama kuda Blue Diamond B dengan menjuarai kelas Preliminary German Open dan satu lagi medali emas yang diraihnya bersama kuda Calimba Do Sol di kelas Preliminary FEI Open. Sementara kuda Blue Diamond B kali ini berhasil mendapatkan peringkat keempat.

Sementara itu dari kategori Show Jumping, performa Dinov pun tak kalah memukau baik di kelas adu cepat (Speed Class) ataupun di kelas Optimum Time (dimana rider harus masuk garis finish sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan). Di hari pertama kejuaraan (Sabtu,25/6), Dinov tampil impresif dengan meraih kemenangan ganda di kelas Jumping 95 – 105 Cm Open Speed Class dengan meraih medali emas bersama kuda Püppi dan medali perak saat berpasangan dengan kuda Maura. Di kelas ini semua rider mengalami kendala lain yaitu arena yang sudah agak gelap karena peserta di kelas sebelumnya yang sangat banyak. Namun Dinov bersama kuda Püppi berhasil menjadi satu-satunya rider yang menyelesaikan lomba dengan clear round (tidak ada satupun rintangan yang jatuh). Satu medali perak juga diraih Dinov di kelas Optimum Time 70-90 Cm ditambah satu podium lagi peringkat ke 8 di kelas 50-70 Cm yang diraihnya bersama kuda Calimba Do Sol dengan peserta sebanyak 55 peserta.
Memasuki hari terakhir kejuaraan (Minggu,26/6), Dinov jembali membuktikan sebagai “The Real King” di kelas Jumping 95 – 105 Cm Speed Class dengan menyabet medali emas bersama kuda Püppi dan medali perunggu dengan kuda Maura. Satu medali perunggu juga diraihnya bersama kuda Calimba Do Sol di kelas Optimum Time 50 – 70 Cm, serta tambahan peringkat 4 kelas 40 – 60 Cm dan peringkat 5 kelas 50 -70 Cm yang diraihnya bersama kuda Blue Diamond B.

“Saya sangat mengapresiasi perjuangan Dinov di kejuaraan kali ini, total 6 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu yang dia raih dalam ESC Series 2 kali ini bukanlah sesuatu yang dengan mudah bisa diraih. Mental, kedisiplinan dan kemauan yang keras memang terlihat dari sikap yang Dinov tunjukkan. Khususnya saat bertanding di kelas Jumping 95 – 105 Cm Speed Class. Di situ mental Dinov sangat diuji karena harus bersaing dengan para seniornya seperti Ferry Wahyu Hadianto, Andry Sutoyo, Agung Riyanto dan lain-lainnya. Saya rasa mentalitas Dinov cukup baik sehingga Dinov mampu menunjukkan keberhasilannya dalam memenangkan kompetisi”, Sambung Rinda seraya memuji sikap salah satu senior Dinov yakni Ferry Wahyu Hadianto yang saat di podium dapat dengan sportif memberikan selamat, semangat dan dukungan bagi Dinov.
Namun di tengah kemenangan tersebut, Tim DNV Equestrian mengalami musibah. Salah satu kuda terbaik mereka yang bernama Highlight, yang merupakan kuda lapis kedua di kelas lompatan tinggi sebagai pengganti kuda ikonik DNV Equestrian yakni Charly Lalan yang akan memasuki usia pensiun (terakhir memenangkan juara 1 saat Pre Kualifikasi Asian Games di tahun 2021), menghembuskan nafas terakhirnya saat pemanasan jelang pertandingan di hari terakhir kejuaraan.

“Kejadiannya begitu cepat, dan menurut analisa sementara Highlight mengalami serangan jantung atau pecah pembuluh darah di otak. Kami sangat tidak menyangka bahwa kejadian ini akan dialami kami secepat ini, apalagi Highlight masih muda berusia 10 tahun, dan prestasinya lagi sangat bagus dan dia sedang berjaya di kelasnya. Kami memang sangat berduka namun sudah mengikhlaskan kepergian Highlight, karena tak berbeda dengan kita, begitupun hewan peliharaan kita suatu saat akan Kembali kepada Allah SWT.” Papar Rinda.
Rinda dan suami pun bercerita bahwa tidak mempunya perasaan apapun sebelumnya, namun beberapa bulan yang lalu saat sedang mencari kuda untuk Dinov agar bisa latihan dan bertanding di Eropa, entah mengapa Dinov selalu memilih kuda yang karakter, fisik dan warnanya sama persis seperti Highlight. Rinda sempat menanyakan, kenapa harus yang mirip dengan Highlight, namun Dinov sekali lagi menjawab bahwa dia tidak tahu, yang pasti dia maunya yang seperti itu (kuda yang karakter, warna dan fisiknya sama seperti Highlight). Sekitar 3 minggu lalu memang kuda ini sudah dibeli, rencananya akan dipakai Dinov saat berkunjung ke Eropa. Namun karena Highlight sudah tiada, kabarnya dalam waktu dekat ini kuda yang sengaja disimpan di Jerman untuk Dinov berlatih tersebut akan dikirim ke Jakarta.