Pertandingan dan persaingan seru terjadi di tiga kelas jumping pada Kejuaraan ECL seri 3 dan 4 yang dihelat didua tempat yakni APM Equestrian Centre dan Jakarta International Eqestrian Park (JIEP) Jakarta. Kelas SJ 100 cm Open, SJ 110 cm Open dan SJ 120 Open baik untuk seri 3 dan 4 baru saja merampungkan kompetisinya beberapa hari lalu. Dan dari hasil pertandingan tersebut siapa kira-kira yang berhasil meraih gelar pemuncak klasemen sementara tiga kelas jumping tersebut?
Nama M. Akbar Kurniawan memang masih memegang gelar pemuncak klasemen sementara untuk tiga kelas juping tersebut. Atlit Kurnia Stable ini masih sulit tergeser berkat torehan prestasinya ECL seri 1 dan 2. Jadi, walaupun sempat jatuh bangun di 2 kelas terakhir pada ECL seri 3 dan 4, modal poinnya masih mampu menutup turunnya performa atlit junior masa depan Indonesia itu di tangga klasemen sementara kejuaraan ECL.
Dikelas SJ 100 cm Open, Aan (sapaan akrabnya) masih boleh bernafas lega. Hasil pertandingan yang fantastis dengan menjuarai kelas tersebut sejak ECL seri 1 hingga seri 4 membuat posisi Aan di puncak klasemen semakin sulit terkejar lawan-lawannya. Dengan meraih total 74 poin, Aan masih sangat aman dari gangguan Raymen Kaunang (Almor Stable) yang naik ke posisi 2 dengan bekal33 poin dan juga Jamal Mewengkang (ZZ Stable) yang baru mengoleksi 31 poin ditempat ke 3. Secara garis besar, Aan sudah mampu mengunci gelar juara umum dikelas ini dengan syarat tidak absen di 2 seri sisa.
Sementara dikelas SJ 110 cm Open, Aan yang kini memegang 40 poin harus mulai mewaspadai pergerakan Marco Wowilling (Equinara Horse Sport) yang mulai mendekatinya dengan 31 poin dan menguasai kursi runer up. Kegagalan Aan di ECL seri 4 yang harus terlempar dari tangga podium pun menjadi faktor utama poinnya tak meningkat secara signifikan. Selain Marco, Aan pun harus pula mengawasi peningkatan performa seorang Budi Tulodo. Meskipun Atlit wakil APM Equestrian Centre ini tak muda lagi, torehan prestasinya di ECL seri 3 dan 4 cukup gemilang dengan menggondol juara 1 di seri 3 dan juara 3 di seri 4. Berkat pencapaiannya, Budi Tulodo berhak atas rangking 3 di klasemen sementara dengan 20 poin.
Sedangkan dikelas SJ 120 cm Open, meskipun hanya diikuti 2 peserta di ECL seri 3 dan 4, bukan berarti persaingan harus berakhir. Justru adu keberuntungan antara Aan dan Jundi El Waton (Equinara Horse Sport) di ECL seri 3 dan 4 cukup memompa adrenalin para penonton setelah masing-masing mengalami masalah dengan kuda-kuda yang menjadi pasangannya. Di seri 3 Jundi gagal memaksimalkan kesempatannya setelah kuda Aan sempat melakukan penolakan melompat disalah satu rintangan, dan tragisnya Jundi pun harus tereliminasi akibat kudanya mengalami dua kali penolakan lompat. Uniknya, di seri 4 giliran Aan yang tak mampu memamfaatkan peluangnya setelah kuda Jundi melakukan penolakan lompat dan menjatuhkan rintangan. Kuda Aan sempat berhenti di tengah course yang membuat Aan kehilangan banyak waktu, akhirnya Jundi pun melenggang ke tangga podium pertama. Dari akumulasi seluruh seri, Aan masih memuncaki kelas ini dengan 22 poin atau hanya berselisih 3 poin dengan Jundi diposisi kedua dengan raihan 19 poin. Dengan hanya poin yang berbeda tipis, tentunya ECL seri 5 dan 6 nanti akan kembali menjadi ladang pertempuran bagi 2 atlit junior aset nasional tersebut. Sementara di posisi 3 tangga klasemen ditempati Agung Riyanto dengan 9 poin yang absen di dua seri terakhir.
Tampaknya hingga ke ECL seri 5 dan 6 nanti akan terjadi persaingan ketat yang menjanjikan tontonan seru. Siapa yang akan keluar menjadi jawara di tiga kelas jumping ini? Kita tunggu saja hasilnya setelah seri pamungkas.