Salah satu fakta menarik dari gelaran Aragon Kavaleri (Arkav) Cup 2024 yang baru saja usai digelar di Denkavkud Pussenkav Parongpong Lembang Bandung Jawa Barat (17-21/1) adalah sosok Ranti Arum Pratiwi yang turun tanding dikelas Trilomba Eventing Kategori Novice, yang mana kelas tersebut merupakan kelas pertandingan yang paling berat setelah Kelas Eventing Kategori 1* dan menantang di sepanjang gelaran Arkav 2024.
Kehadiran Ranti (sapaan akrabnya) tak hanya menambah keseruan Kelas Eventing yang pada Arkav 2024 ini dibagi menjadi dua kategori yakni Novice dan 1* (one star), namun lebih membawa angin segar karena Indonesia kembali memiliki Rider Eventing wanita setelah Mia Arsjad yang pernah turun dikelas tersebut pada beberapa tahun lampau.
Ranti sendiri merupakan Rider yang telah memiliki cukup pengalaman di dunia olahraga berkuda equestrian. Pernah menjadi partisan pada Kejurnas Equestrian 2021 mewakili Kontingen Kalimantan Selatan yang diselenggarakan di Arena Berkuda Denkavkud Pussenkav Parongpong Lembang Bandung Jawa Barat, Arum berhasil meraih 2 medali perunggu Kelas Show Jumping U21 baik di nomor Beregu maupun Individual. Namun aktifitas berkudanya pun sempat vakum dikarenakan kesibukan kuliahnya di Fakultas Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini yelah menginjak di semester 4.
“Awalnya setelah vakum sekitar 5 bulan, Aku kembali berlatih lagi di Parongpong dan sempat mencoba lintasan Cross Country yang ada disitu. Kemudian Pelatihku Mas Riko (Sertu Riko Ganda Febryanto) meyakinkan Aku untuk ikutan kelas Eventing Novice di Arkav 2024 ini, apalagi kebetulan kudaku yang bernama Mandalika itu kan kuda Eventing yang pernah dipakai sama Mas Riko juga di Kejurnas, akhirnya Aku pun memutuskan untuk ikut dikelas Eventing Novice di kejuaraan Arkav Cup 2024 ini.” Tutur Ranti yang selama dua bulan terakhir telah melakukan latihan persiapan jelang kejuaraan.
Ranti pun sempat menceritakan, dari tiga kelas pertandingan Eventing, dirinya pun merasa bahwa kelas Cross Country merupakan tahapan yang paling berat. Dengan panjang lintasan sekitar 1,8 Km, Ranti pun harus menyusuri alur kontur perbukitan untuk melahap 14 nomor rintangan yang ada di kelas Eventing Novice, dimana saat menjalani pertandingan dirinya harus mampu menjaga tenaga, mengendalikan kuda, sekaligus berpikir keras dari satu rintangan ke rintangan lainnya.
“Untuk pertandingan di kategori Dressage dan Show Jumping sih gak ada masalah karena memang sudah sering tanding, tapi saat mau memulai kategori Cross Country, pressure nya sudah terasa bahkan saat Aku memulai sesi pemanasan.” Lanjut Dara 19 tahun tersebut.
Namun begitu, Ranti pun berhasil melewati tahapan pertandingan di kategori Cross Country, dan dari hasil keseluruhan pertandingan di Kelas Eventing ini, meskipun belum menjadi yang terbaik, Ranti pun layak mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya atas keberaniannya untuk turun tanding sekaligus menjadi Rider Eventing wanita satu-satunya di kejuaraan tersebut.
Ketika ditanyakan kelanjutan dari keikutsertaannya di kelas Eventing, Ranti pun berpikiran untuk melanjutkan langkah besarnya menjadi Rider Eventing. Namun Ranti pun merasa masih banyak kekurangannya dalam debut perdananya kemarin, untuk itu Ranti pun akan memamfaatkan waktu liburnya untuk berlatih keras baik teknik berkuda juga melatih ketahanan fisiknya.
“Untuk kedepannya Aku berencana untuk berlatih lebih keras lagi agar lebih percaya diri dalam menghadapi pertandingan. Selain berlatih kuda, faktor prningkatan fisik juga akan jadi prioritas terutama dalam menghadapi pertandingan di kategori Cross Country yang sangat menguras tenaga.” Sambung Putri dari pasangan Djati Pranoto dan Shinta Yuana Fitria tersebut.
Sementara itu Sertu Riko Ganda Febryanto selaku Pelatih berkuda Ranti pun memuji keberanian anak didiknya itu untuk terjun menjadi Rider Eventing. Meskipun masih banyak hal yang harus dibenahi, namun Riko optimis dengan latihan yang rutin segala permasalahan di debut perdana Ranti kemarin akan teratasi.
“Dengan hasil ertandingan kemarin, meskipun belum maksimal, namun menurut Saya itu sudah merupakan pencapaian yang terbaik buat Ranti. Bertanding di tiga disiplin pasti menguras tenaga dan juga pikiran. Kalau untuk Dressage Saya akui Ranti sudah sangat baik, namun untuk Cross Country Ranti harus lebih belajar lagi agar kudanya mau terus lompat, sedangkan untuk Show Jumping mungkin harus sedikit lebih bersabar mengingat kondisi kuda Kita juga pasti agak lelah setelah menjalani pertandingan Dressage dan Cross Country.” Ujar Anggota Detasemen Kavaleri Berkuda yang juga Atlet berkuda nasional tersebut.

Bagi Riko, segala kekurangan-keurangan dalam pertandingan tersebut akan menjadi bahan evaluasinya dengan Ranti sebagai Rider anak didiknya. Untuk itu Riko pun akan segera membuat program latihan dengan tujuan agar baik Ranti dan kuda Mandalika bisa saling berchemistry didalam pertandingan, apalagi menurut Riko, Ranti dan Mandalika sama-sama memiliki potensi yang besar untuk berprestasi di Kelas Eventing.
“Saya berharap agar Ranti bisa konsisten untuk menjadi Eventer dan bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi kedepannya. Sebagai Pelatih saya juga berharap bila segala sesuatunya memungkinkan, maka tidak tertutup kemungkinan Ranti akan diikutsertakan untuk mengikuti Babak Kualifikasi Kelas Eventing untuk PON Aceh-Sumut 2024 yang akan diselenggarakan di Pulomas bulan Februari mendatang.” Tutup Sertu Riko Ganda Febryanto.
Semoga langkah berani Ranti bisa menjadi triger bagi Rider wanita lainnya untuk terjun ke kelas Eventing yang sangat bergengsi ini, semoga………….