Kejuaraan Berkuda FEI Jumping World Cup SEA League putaran akhir menjadi catatan bersejarah dalam perjalanan karir berkuda Yanyan Hadiansah yang baru saja dinobatkan sebagai juara di kejuaraan berkuda dengan gengsi tinggi tersebut. Kemenangan ini sekaligus menjadi babak baru karir berkudanya setelah sempat mengalami jatuh bangun dalam hal prestasi.

Sebagai Atlet berkuda papan atas Indonesia, Yanyan pun tak luput dari keterpurukan prestasi manakala sempat vakum sekitar satu tahun dari ajang kompetisi-kompetisi berkuda Indonesia. Masa-masa adaptasinya dalam berkompetisinya pun kadang tidak berjalan sesuai harapan ketika Yanyan harus mengalami sejumlah masalah saat mulai berkompetisi kembali. Namun kapasitasnya sebagai salah satu Atlet berkuda senior yang memiliki catatan prestasi apik di jamannya membuat pria yang Low Profile ini pun mampu mengatasi segala permasalahan terlebih saat harus melakoni laga di kelas dengan lompatan-lompatan tinggi tersebut.

Pada Kejuaraan berkuda FEI Jumping World Cup SEA League putaran akhir yang baru saja tuntas digelar di Arthayasa Stable Limo Depok (11-12/2) lalu, Yanyan mampu mendominasi Kelas CSI 1* W 145 Cm yang menjadi kelas utama di kejuaraan tersebut bahkan sejak babak warm up di gelar pada sehari jelang pertandingan.

Di sesi pemanasan tersebut, Yanyan yang mewakili Almor Stable dan berpasangan dengan kuda Juliette, unggul dengan raihan 68,16 detik waktu tercepat dan 4 angka pinalti disusul Jendry Palandeng (Topline H Sport Arthayasa), dan Erwin M Yoga (W Equestrian Arthayasa) di tempat kedua dan ketiga.

Sedangkan pada pertandingan sesungguhnya yang digelar Minggu (12/2), Yanyan bersama kuda Juliette kembali tampil sebagai yang terbaik dengan catatan 74,97 detik waktu tercepat dan 12 angka pinalti disusul rekan satu timnya Raymen Kaunang yang berpasangan dengan kuda Scarlett di posisi kedua.

Selain mendapatkan dukungan penuh dari Dini Hari Usman selaku pemilik dari Almor Stable, keberhasilan Yanyan pada kejuaraan berkuda kali ini juga tak terlepas dari dukungan penuh rekan satu timnya yakni Raymen Kaunang. Hal tersebut ditandai dari seringnya kedua Atlet papan atas Indonesia tersebut saling berkomunikasi baik didalam dan diluar lapangan pertandingan.