Pertubuhan industri berkuda di Indonesia yang semakin menggeliat maju merupakan potensi bisinis yang cukup menggiurkan khususnya bagi para penggiat olahraga berkuda di Indonesia. Meskipun secara skalanya belum sebesar seperti di benua Eropa sana, namun eskalasi bisnis dan aktifitas olahraga berkuda di Indonesia cukup berkembang pesat dibanding kurun waktu beberapa tahun silam. Hal inilah yang mendasari terbentuknya Djiugo, salah satu perusahaan yang memang konsern dibidang olahraga berkuda khususnya di Indonesia.
“Sekembalinya saya dari lima tahun kuliah di Belanda, kebetulan saya disana ambil jurusan bisnis internasional, saya mencoba menggabungkan olahraga berkuda dengan bisnis. Maka saya coba membangun platform aplikasi tentang olahraga berkuda di Indonesia. Dalam aplikasi tersebut ada kegiatan berkudanya, cari pelatih, liputan-liputan pertandingan dalam versi bahasa inggris dan lain-lain. Kita juga coba membuat kompetisi tingkat ridding school, mencoba merintis bisnis dari tingkat pemula. Intinya dengan menerapkan sistim dan program yang baik dengan harapan hasilnya dapat terlihat dalam beberapa tahun kedepan.” Tutur Reshwara Argya Radinal sang penggagas Djiugo.

Menurut pria yang akrab disapa Reshi ini, ada beberapa rencana Djiugo di masa yang akan datang diantaranya adalah tetap membuat kompetisi-kompetisi berkuda tingkat pemula, membuat even-even seminar dengan mengundang para tenaga pakar dari luar untuk memberikan pelatihan di Indonesia dengan tujuan agar terbentuk dunia berkuda dalam hal ini cabang equestrian yang profesional.
“Sempat kewalahan juga dalam mengelola aplikasi Djiugo ini khususnya dalam hal pemberitaan. Apalagi waktu saya menangani tim berkuda Asian Games 2018. Saya benar-benar keteteran menggabungkan dua kesibukan tersebut dalam waktu yang bersamaan.” Kisah Reshi ketika ditanyakan suka dan dukanya mengelola Djiugo yang saat ini masih ditanganinya sendiri.
Dalam menyikapi perkembangan olahraga berkuda di tanah air yang cukup membawa angin segar, rencananya Reshi akan ekspansi dengan membuat stable sendiri. Saat ini Djiugo telah memiliki lima member dengan tiga pemilik kuda yang aktif turun bertanding dan bernaung di bawah Arthayasa Stable milik Rafiq Radinal yang merupakan Ayahanda Reshi sendiri.
“Kita akan membuat stable sendiri yang lokasinya berada di dekat Arthayasa Stable dengan tujuan agar lebih fokus dalam menangani para member. Selama ini Djiugo juga memberikan pakel all in kepada para member yang meliputi perawatan kesehatan kuda, pelatihan baik untuk kuda dan juga para ridernya, pakan, tenaga groom hingga transportasi gratis kuda ke tempat-tempat pertandingan. Menyangkut pelatihan, kami menerapkan sistim yang membuat rider bisa berlatih meskipun misalnya saat itu tidak didampingi tenaga pelatih.” Papar suami dari artis sinetron Nabila Syakieb ini.

Selain aspek bisnis, target prestasi juga akan menjadi acuan Reshi dalam membangun Djiugo. Sebagai team yang telah turun meramaikan kejuaraan-kejuaraan berkuda Indonesia sejak 2018 lalu, saat ini Djiugo fokus melatih kuda-kuda dan para rider mereka untuk dapat bersaing dengan team-team papan atas Indonesia.
“Saya ingin Djiugo juga bisa menjadi team berkuda yang memiliki integritas serta prestasi yang membanggakan dimasa yang akan datang.” Tutup Reshi.