Kejuaraan Equestrian Champions League (ECL) seri 5 siap digelar mulai akhir pekan ini di APM Equestrian Centre, Tigaraksa Tangerang Banten. Penyelenggaraan event equestrian terbesar ditahun 2020 ini merupakan kelanjutan sukses Prima Berkuda Indonesia (PBI) selaku pihak penyelenggara Kejuaraan ECL yang telah berhasil menggelar ECL seri 3 dan 4 yang dihelat secara marathon ditengah isu masa pandemi covid 19 di bulan Juli lalu.
Kesuksesan tersebut merupakan usaha keras pihak penyelenggara yang sangat ketat menerapkan standar protokol kesehatan yang diwajibkan baik bagi panitia, peserta dan penonton yang jumlahnya dibatasi. Hingga memasuki paruh akhir bulan Agustus 2020 ini, olahraga berkuda menjadi cabang olahraga yang cukup aktif dalam menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan untuk tingkat lokal dan nasional.
“Penyelenggaraan kejuaraan dengan menerapkan standar protokol kesehatan itu tidak mudah. Selain butuh perijinan dari berbagai instansi, penerapan dilapangan juga harus diawasi secara ketat.” Demikian ujar Triwatty Marchiano selaku Ketum PP Pordasi saat dimintai komentarnya disela-sela acara penutupan Kejuaraan ECL seri 4 bulan Juli lalu.
Keberanian PP Pordasi untuk mengijinkan penyelenggaraan kejuaraan-kejuaraan berkuda di Indonesia di tengah masa pandemi virus covid 19 pun mendapat apresiasi hingga pelaksanaan kejuaraan-kejuaraan tersebut menjadi perimeter yang terus dipantau baik oleh Federation Equestrian International (FEI) dan juga Asian Equestrian Federation (AEF).
Berdasarkan kalender resmi yang telah dirilis pihak penyelenggara, Kejuaraan ECL seri 5 ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penyelenggaraan untuk kelas dressage (tunggang serasi) yang digelar pada 28-30 Agustus 2020, sementara tahap kedua adalah perlombaan untuk kelas show jumping (lompat rintangan) yang dilaksanakan pada 4-6 September 2020.
Pada Kejuaraan ECL seri 5 ini, beberapa kelas khususnya dari kategori dressage yang sempat tidak digelar pada ECL seri 3 dan 4 lalu akan kembali dilombakan. Beberapa kelas tersebut diantaranya Medium Open, Advance Open, dan Prix St. Georges.
Meskipun sempat mengalami penurunan jumlah peserta pada ECL seri 3 dan 4 lalu, persaingan dalam Kejuaraan ECL diprediksi akan berlangsung ketat mengingat ECL seri 5 ini akan menjadi seri yang krusial bagi para atlit bila ingin keluar sebagai juara umum diakhir seri nanti.
“Kejuaraan ECL seri 3 dan 4 berlangsung seru, tidak ada yang mendominasi. Ini adalah bukti pembinaan para atlit selama masa pandemi terus berjalan di stable masing-masing, dan hal ini juga sejalan dengan program PP Pordasi yang akan terus mempersiapkan para atlit berkuda jelang pelaksanaan Asian Games 2022 yang akan digelar di Hangzhou, Tiongkok.” Ucap Adinda Yuanita Sekjen PP Pordasi dikutip dari pernyataannya saat acara penutupan Kejuaraan ECL seri 3 dan 4 bulan Juli 2020 lalu.
