Perhelatan akbar Kejuaraan Berkuda Aswayuddha Jateng 1 berakhir dengan sukses pada Minggu (13/8) sore. Kejuaraan yang digelar dalam 4 hari tersebut (10-13/8) dan dilaksanakan di MPS Stable yang berlokasi di Kecamatan Mijen, Wonoplumbon Jawa Tengah itu mempertandingkan kompetisi Equestrian baik Kategori Dressage dan juga Show Jumping. Diikuti oleh hampir 120 ekor kuda yang datang dari 30 Stable, jumlah peserta yang bertandingpun menyentuh angka lebih dari 500 an entri. Adapun para peserta tersebut datang dari sejumlah daerah di Pulau Jawa seperti Jawa Barat, DIY Yogjakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sendiri sebagai tuan rumah.

Acara penutupan yang diselenggarakan setelah pertandingan terakhir di kategori Show Jumping dimeriahkan dengan berkumpulnya 3 tokoh atau pelaku olahraga Equestrian dari 3 daerah yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY Yogyakarya. Drs. Dwi Sigit Nurmantyas. SH. M. Hum yang merupakan pemilik dari MPS Stable dan merepresentasikan daerah Jawa Tengah, Sapta Nugraha (KHI Equestrian) mewakili wilayah DIY Yogyakarta, dan Bagus Indra Prasetya (E Jumper) yang berasal dari Jawa Timur pun secara langsung menyampaikan komitmennya untuk saling memberikan dukungan dalam upaya mengembangkan dan melestarikan semangat olahraga Equestrian di 3 wilayah tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Pemilik MPS Stable dan mewakili Panitia penyelenggara Kejuaraan Berkuda Aswayuddha Jateng 1 turut menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan-kekurangan serta pelayanan yang dirasa kurang memuaskan terhadap seluruh peserta yang hadir di pertandingan. Hal tersebut pun akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas kejuaraan di waktu yang akan datang.

“Kami memohon maaf atas segala kekurangan dan turut mendoakan para peserta yang akan kembali ke daerah masing-masing, agar selamat sampai ditujuan. Saya pun mengingatkan bahwa lawan Kita didalam pertandingan adalah semua kawan Kita sendiri, untuk itu Saya mengucapkan terima kasih atas sportifitas yang ditunjukkan sepanjang mengikuti pertandingan.” Ujar Drs. Dwi Sigit Nurmatyas SH. M. Hum dihadapan para peserta kejuaraan.

Sementara itu Sapta Nugraha yang mewakili DIY Yogyakarta menyampaikan rencana agar kedepannya antara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY Yogyakarta bisa saling bersinergi khususnya dalam penyelenggaraan kejuaraan-kejuaraan berkuda yang saling terintegrasi antar 3 daerah tersebut.

“Ini semua bertujuan agar Para Atlet-atlet dari daerah bisa berkembang dan tidak stagnan, dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang bagus mudah-mudahan akan meningkatkan prestasi para Atlet. Serta dengan jadwal pertandingan berkuda yang saling berhubungan di 3 daerah ini, tentu akan memberikan kesempatan kepada para Atlet untuk semakin maju.” Timpal Sapta Nugraha yang berharap kedepannya MPS Stable bersedia untuk memamfaatkan lahan kosongnya menjadi lapangan pertandingan khusus kelas Eventing (cross country), sehingga ketiga daerah tersebut dapat memiliki lapangan Eventing (cross Country) yang langsung mendapatkan ijin dan restu dari Pemilik MPS Stable.
Tak berbeda dengan kedua tokoh atau pelaku olahraga Equestrian yang telah menyampaikan komentarnya, Bagus Indra Prasetya yang mewakili Jawa Timur pun sempat mengingatkan kepada para Pemilik kuda, Pemilik stable, dan juga Orangtua Atlet untuk lebih selektif dalam memilih kejuaraan berkuda yang tepat untuk para Atlet Mereka.

“Sekarang ini akses antara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta semakin mudah ditempuh dengan waktu yang lebih singkat, dengan jadwal-jadwal pertandingan berkuda yang saling berhubungan antara ketiga daerah tersebut, maka sudah pasti beban finansial yang ditanggungpun menjadi lebih ringan. Dalam kesempatan ini, Saya juga berharap ada peran Pemerintah yang terlibat khususnya dalam pembangunan-pembangunan fasilitas yang bisa mendorong tumbuhnya prestasi para Atlet berkuda di daerah.” Sambung Bagus Indra Prasetya.

Lahirnya komitmen untuk saling mendukung upaya pengembangan olahraga Equestrian di 3 daerah tersebut merupakan angin segar bagi dunia olahraga Equestrian Indonesia yang tengah berkembang dengan sangat pesat. Diharapkan, dengan komitmen yang ada, proses pengembangan pun tidak hanya terfokus dalam penyelenggaraan kejuaraan dan pembangunan fasilitas saja, namun juga dapat menyentuh pembinaan dalam hal membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai satu bagian penting untuk memuluskan langkah besar para Tokoh atau pelaku olahraga Equestrian di 3 daerah tadi. Dengan kemajuan yang merata disemua lini, maka diharapkan semua ornamen yan terlibat dalam olahraga Equestrian tersebut siap dalam mengantisipasi bila suatu saat nanti olahraga Equestrian di Indonesia akan menjadi satu kegiatan industri.