Rabu, Februari 5, 2025
BerandaEventYANYAN HADIANSAH DAN BODIUS, MENANG SEMPURNA DI PULOMAS

YANYAN HADIANSAH DAN BODIUS, MENANG SEMPURNA DI PULOMAS

Sebagai kelas penutup rangkaian pelaksanaan Kejuaraan ECL seri 4 yang digelar di JIEP Pulomas Jakarta Timur, Kelas SJ 140 cm open memang menjadi kelas yang paling ditunggu-tunggu para penikmat lomba kuda lompat yang hadir pada hari terakhir kompetisi equestrian tersebut (Rabu, 29/7). Dengan rintangan tertinggi serta menghadirkan atlit-atlit kenamaan serta kuda-kuda yang memiliki spesifikasi diatas rata-rata, sudah pasti kelas ini menjadi kelas paling bergengsi dalam Kejuaraan ECL.

 

Kelas SJ 140 cm Open, paling bergengsi

 

Pada putaran 4 ini, Yanyan Hadiyansah yang berpasangan dengan kuda Bodius asal Equinara Horse Sport berhasil memenangkan persaingan. Kemenangan Yanyan memang cukup mengejutkan mengingat juara seri sebelumnya yakni Marcho Momuat (Aragon Equestrian Sport) yang menunggangi kuda Chico’s Lady datang ke JIEP Pulomas dengan ambisi penuh untuk menguasai kelas ini.

 

Bersama Bodius jinakkan rintangan tinggi

 

“Ya alhamdulillah senang sekali bisa juara di seri 4 ini, apalagi waktu di seri 3 APM lalu Saya gagal di babak kesatu hingga tidak bisa tembus ke babak jump off. Dengan waktu yang sempit Saya memang mebih belajar dari kesalahan saja waktu lomba diseri 3 APM. Kalo tentang kuda Bodius terus terang saja adalah kuda yang bagus, dan Saya sudah lama berpasangan jadi lebih mengerti karakternya seperti apa.” Ujar Yanyan Hadiansah.

 

Menang sempurna di JIEP Pulomas Jakarta Timur

 

 

 

Di lomba ECL seri 4 ini, Yanyan menang sempurna di dua babak yang dilombakan. Meraih clear round di babak kesatu dengan waktu 73,47 detik, Yanyan pun menajamkan hasil di babak jump off dengan waktu 51,37 detik clear round. Sementara itu rival terberatnya, Raymen Kaunang (Pegasus Stable) yang berpasangan dengan kuda Conindro gagal dibabak jump off yang hanya meraih hasil catatan waktu 55,51 detik dengan 8 poin pinalti yang membuatnya harus puas menghuni posisi runer up, sementara di posisi ke 3 didududki oleh Ferry Wahyu Hadianto (Equinara Horse Sport) dengan torehan waktu 73,94 detik dan 4 poin pinalti.

 

Raymen Kaunang, memaksa babak jump off

 

“Untuk ECL seri 3 dan 4 ini memang kita harus lebih memperhatikan kondisi kuda. Dengan sistem pertandingan yang digelar di dua tempat memang ada faktor kelelahan pada kuda-kuda yang pasti membuat performanya agak menurun.” Tambah Yanyan Hadiansah.

 

Perbaiki kesalahan di seri lalu

 

Untuk menghadapi ECL seri 5 bulan depan, Yanyan pun akan mempersiapkan diri lebih baik lagi. Bermain aman dibabak pertama dengan target clear round akan menjadi pilihannya untuk menembus babak jump off.

 

Tekad juara hingga putaran akhir

 

“Sudah 2 seri di APM saya selalu gagal meraih juara satu, dan dengan waktu yang tersisa jelang seri 5 nanti Saya akan berusaha lebih keras lagi untuk memenuhi target juara di seri 5 tersebut.” Tutup Yanyan Hadiansah.

 

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

berita terbaru

Recent Comments