Dalam pertandingan olahraga ada satu istilah “man of the match”, dimana istilah itu adalah gelar bagi seorang atlit yang memiliki prestasi menonjol atau berkontribusi penuh dalam memenangkan timnya dalam satu pertandingan semisal sepak bola yang dilaksanakan dalam 2 x 45 menit.
Lalu bagaimana bila ada seorang atlit yang memiliki prestasi meraih 8 kemenangan dari 10 kelas yang dikutinya dalam suatu kejuaraan yang digelar dalam 3 hari? Tentu hal ini jarang-jarang terjadi. Dan untuk mengapresiasi prejuangan atlit tersebut tidaklah berlebihan bila gelar “man of the event” disematkan kepadanya. Dia lah M. Akbar Kurniawan, atlit muda berkuda fenomenal yang berprestasi ciamik pada Kejuaraan ECL 2020 Series 2 yang digelar di APM Equestrian Centre 6-8 Maret 2020 lalu.
Prestasi ini tentu tidak didapat semudah membalikkan telapat tangan, namun proses persiapan Aan (sapaan akrab M. Akbar Kurniawan) dan juga seluruh kru Kurnia Stabe (tim tempat Aan bernaung) termasuk pelatih dan groom dalam mempersiapkan kuda-kuda sebelum pertandingan juga layak diacungi dua jempol.
“Intinya adalah tekun berlatih dan mengikuti arahan pelatih. Dalam berlatih Saya biasanya membiasakan diri untuk berlatih menggunakan beberapa kuda dalam setiap hari latihan dengan tujuan agar saya bisa beradaptasi dengan beberapa karakter kuda saat berlomba nanti.” Ujar Aan yang menurunkan 5 kuda terbaiknya saat Kejuaraan ECL 2020 Series 2 APM tersebut yakni, Camelias, Asa Kurnia, Braveheart, Prince Zizou, dan Malika.
Pada Kejuaraan ECL 2020 Series 2 APM lalu, Aan mengoleksi 8 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu. 3 medali emas dan satu perunggu didapat dari kategori dressage, sementara 5 medali emas dan 1 medali perak didapatkan dari kategori show jumping. Meskipun ini bukan kali pertama Aan borong podium, namun aksinya di kompetisi kali ini menjadi yang sangat fenomenal sebagai kelanjutan dari kesuksesannya pada Kejuaraan ECL 2020 Series 1 JIEP.
“Saat ikut beberapa kelas di satu pertandingan penting juga untuk menjaga kondisi badan. Biasanya selesai di satu kelas saya istirahat 5-10 menit dan minum air putih yang cukup. Selain itu jangan lupa memeriksa kondisi kuda-kudanya juga dan kalau perlu kuda-kuda tetap dibawah pengawasan tim dokter.” Lanjut Aan memberikan tips nya.
Dengan prestasi gemilangnya di 2 seri Kejuaraan ECL 2020 ini tentu semakin membuka peluang Aan dan Kurnia Stable untuk meraih gelar bergengsi di akhir musim lomba yang rencananya akan digelar 6 seri dengan akumulasi nilai diambil dari 5 seri terbaik.
“Saya bersyukur dengan hasil ini dan semoga Aan tetap semangat dalam berlatih dan berlomba. Kedepannya saya berharap Aan dan juga seluruh tim bisa menjaga konsistensi untuk mempertahankan poin liga yang sudah Kami dapatkan.” Ucap H. Fatchul Anas, Ayahanda Aan sekaligus pemilik Kurnia Stable.
