Selasa, Februari 4, 2025
BerandaRagamJOHAN PRAWIRO, DEMI BERKUDA INDONESIA MASUK STRUKTUR EQUINA PUN SAYA SIAP!!!

JOHAN PRAWIRO, DEMI BERKUDA INDONESIA MASUK STRUKTUR EQUINA PUN SAYA SIAP!!!

Sebagai putra dari pasangan pecinta kuda yang juga merupakan pendiri dan pemilik Pegasus Stable yakni Tri Cipta Yusmi Prawiro dan Natalina Prawiro, sudah pasti bakat dan kegemaran berkuda pun menitis kepada Johan Wahyu Hasmoro Prawiro. Pria muda enerjik yang akrab disapa Jhon ini pun sempat berkarir di olahraga berkuda secara profesional.

“Awalnya saya menganggap kegiatan berkuda itu hanya sebagai kesenangan. Pernah berlatih juga sejak 2005 namun tidak secara serius. Baru pada 2006 saya mencoba untuk berkarir di olahraga berkuda yang diawali dengan latihan trot dan canter.” Kenang Jhon saat berkuda.com menyambanginya di Pegasus Stable Caringin Bogor.

 

Kenangan bersama Fair Lady yang sudah tiada

 

Keseriusan Jhon pun menemui hasil saat pertama kali dirinya turun pada kejuaraan meskipun hanya bersifat kejuaraan internal. Waktu itu Jhon berhasil meraih juara 1 bertanding melawan para rider pendatang baru seperti dirinya.

“Kejuaraan besar pertama yang saya ikuti adalah Gading Open di tahun 2008. Waktu itu saya meraih juara 2. Dan sejak itu saya semakin terpacu untuk lebih serius lagi dalam menekuni olahraga berkuda serta mulai aktif di kejuaraan-kejuaraan.” Tambah Jhon.

 

Prestasi diawal karir jadi pemacu semangat

 

 

Namun memasuki tahun 2011 ada satu peristiwa yang membuat Jhon sangat kecewa terkait persaingan dalam olahraga berkuda. Akibat peristiwa yang sempat merugikan salah satu rider Pegasus Stable tersebut, Jhon pun sempat menarik diri dan mengurangi aktifitasnya dalam berkuda.

“Jujur waktu itu saya sangat drop hingga membuat saya kehilangan semangat dalam berkarir dan mengurangi keikutsertaan saya dalam kejuaraan-kejuaraan berkuda saat itu walaupun saya tetap menjalani proses latihan.” Tutur Jhon dengan raut muka yang masih menyimpan rasa kecewa.

 

Dessrt Snow, melambungkan namanya

 

Semangat Jhon pun akhirnya pulih pada tahun 2013 seiring berdirinya Equina (Federasi equestrian yang menjadi bagian dari Pordasi). Perlahan namun pasti Jhon mulai mengembalikan rasa percaya dirinya hingga namanya masuk sebagai salah satu nominasi top rider Indonesia di masa itu.

“Tahun 2015 konsentrasi karir berkuda saya pun kembali terpecah karena saya harus membagi waktu saya dengan kesibukan kuliah saya di Inggris. Bahkan untuk pertandingan-pertandingan multi even seperti Porda dan PON tak sempat saya ikuti. Karena bagi saya, lebih baik mengorbankan hobi daripada ketinggalah studi.” Kata Jhon yang baru saja menyelesaikan program S1 perhotelan di Oxford Brookes University.

 

Yang muda yang bicara

 

Namun rasa kecintaannya terhadap olahraga berkuda membuat Jhon pun bersedia bilamana organisasi berkuda di Indonesia seperti Equina menginginkannya untuk duduk dalam struktur organisasi, dengan satu tujuan untuk semakin memajukan dunia olahraga berkuda di Indonesia dengan ide dan pikiran kaum muda tentunya.

“Bicara lomba, Saya masih sangat ingin bertanding. Dan saat inipun saya aktif berlatih meskipun tak lagi memiliki target seperti dulu. Apalagi rencananya September nanti saya akan meneruskan program S2 saya di bidang Human Resources.” Tutup Jhon yang berencana kembali terbang ke Britania Raya untuk menempuh program S2 nya di University Of Surrey.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

berita terbaru

Recent Comments