Kejuaraan Berkuda ESC Jumping & Derby Series 1 yang baru saja usai digelar di Arena Berkuda JIEP Pulomas Jakarta Timur pada 4-5 Maret 2023 lalu menjadi catatan khusus bagi Atlet masa depan DNV Equestrian, Nusrtdinov Zayan Fatih. Selain kembali turun tanding di multi kelas bersama beberapa kuda miliknya yang total mencapai 18 kali pertandingan, pada kejuaraan kali ini Dinov (sapaannya) juga mendapat tantangan untuk bertanding dengan kuda yang bukan miliknya.
Kuda tersebut adalah Fly 132 milik Margenie MG yang juga merupakan Atlet berkuda dan Selebgram asal Surabaya. Proses latihan bersama pun baru bisa terlaksana pada 2 hari sebelum kejuaraan dimulai. Beruntungnya Dinov mendapatkan banyak masukkan dari pelatih Fly 132 (Dirga Saputra) dan juga bimbingan dari duet pelatihnya yakni Albert Pelealu dan Maxi Momuat.
“Bertanding bersama Fly dikelas SJ 70-90 Cm Open dengan sistem optmium time ini sekaligus mendobrak stigma dan anggapan bahwa Dinov hanya bisa bawa kuda speed yang hanya tinggal dibawa kabur saja, tapi tentu hal yang sebenarnya tidak seperti itu, apalagi ada beberapa masukkan bahwa kuda Fly ini termasuk kuda yang sulit dikendalikan.” Ujar Riyanti Kutty Nurinda (Rinda), Ibunda Dinov sekaligus Founder DNV Equestrian.
Pada hari pertama kejuaraan, pasangan Dinov dan Fly 132 pun menemui kegagalan dengan hasil terdampar di urutan 28 dari 37 peserta dengan hasil 57,99 detik dan total 9 poin pinalti serta 7,01 detik gap dari waktu yang diijinkan. Menanggapi kegagalan tersebut, Rinda pun langsung mengevaluasinya bersama Tim DNV Equestrian, kuncinya adalah Dinov harus memperhatikan saat para Rivalnya bertanding sekaligus mengukur waktu Mereka menggunakan Stopwatch sehingga Dinov pun dapat memiliki patokan termasuk poin-poin tertentu untuk memaksimalisasi perolehan waktu optimum. Hal ini memang penting dilakukan para Rider sehubungan alat penunjuk waktu optimum time akan dimatikan saat pertandingan.
Dan sebagai hasil dari usaha kerasnya tersebut, Dinov mampu memecah kebuntuan dengan mencetak hasil terbaik di pertandingan hari kedua dengan hasil Clear Round dan catatan waktu 67,57 detik dari total 68 detik waktu yang diijinkan sekaligus memastikan satu tempat di podium tertinggi kelas tersebut.
Usai pertandingan, Dinov pun mengakui bahwa diawal-awal memang Fly terasa berat untuk dikendalikan, tetapi setelah beberapa kali berlatih dan mengikuti arahan dari pelatih Fly, Dinov pun merasa menunggangi Fly tidak ada bedanya dengan menunggangi kuda-kudanya sendiri. Dinov pun sempat mengungkapkan, intinya naik Fly itu harus benar-benar pas baik duduk, posisi tangan dan kaki serta Fly harus dibuat nyaman agar gampang untuk melompat dan mudah diaturnya.
“Setelah tau karakternya, sebenarnya kuda Fly ini cukup mudah untuk dikendalikan, mudah diajak lambat atau cepat, serta kuda Fly ini sangat hati-hati dan tidak ingin menjatuhkan rintangan dan sangat bagus untuk membantu Rider dalam meraih hasil terbaik, yang penting harus benar-benar memahami karakter dalam menungganginya.” Ujar Dinov.
Sementara itu Margenie MG selaku pemilik kuda Fly 132 juga tak mampu menutupi rasa senangnya manakala mendapat kabar Dinov dan Fly dapat menyelesaikan tantangan dengan sebuah kemenangan. Margenie pun memuji performa Dinov dilapangan, sebagai Atlet muda, Dinov dinilai memiliki semangat dan fokus yang tinggi dalam pertandingan.
“Wahhh Happy banget ya, luar biasa Duo Combo ini, apalagi naik Fly itu tidak gampang karena kudanya sangat teknikal sekali, namun dengan minimnya latihan persiapan dan bisa langsung klik saja sudah luar biasa ditambah lagi dengan keberhasilan meraih juara 1, Amazing buat Dinov dan Fly.” Cetus Margenie MG dari Surabaya ketika redaksiberkuda.com menghubunginya via jaringan whatsapp.
